Internasional, IKatolik.com – Ziarah untuk mencari ketenangan batin tidak harus melulu di dalam negeri. Mengunjungi tempat wisata rohani katolik di luar negeri bisa menjadi pilihan terbaik di sela-sela liburan keluarga.
Salah satu tempat wisata rohani terbaik di dunia adalah Pegunungan Monserrat yang berjarak sekitar 50 kilometer barat laut Barcelona.
Monserrat alias Pegunungan Bergerigi berasal dari kata Latin Nons Serratus. Gunung yang berketinggian 1.240 meter di atas pemukaan laut ini bagi orang Catalan atau Catalunya disebut ‘Pegunungan Suci’.
Ini terkait dengan legenda bahwa konon gunung batu di sebelah tenggara terbelah dari atas sampai bawah saat Yesus disalib. Bentuk celah pegunungan ini dinamai Valle Mallo.
Monserrat sendiri merupakan salah satu tempat ziarah bagi umat Katolik yang paling dikenal di Eropa, selain Pegunungan Lourdes di Perancis. Monserrat dihuni para biarawan Katolik dari Ordo Benedictine berjumlah 80 orang. Semuanya tetap memegang teguh aturan ordo ini sejak abad ke-6.
Sejarah
Asal mula tempat ini dizarahi ketika tahun 889 masehi ditemukan Patung Kayu Maria di dalam gua di puncak gunung Monserrat. Menurut kepercayaan, patung Bunda Maria ini dipahat sendiri oleh Santo Lukas, murid Yesus pada tahun 50 masehi.
Patung ini lalu dibawa Santo Petrus ke Spanyol yang disembunyikan di gua puncak gunung itu agar tak dikejar musuh bangsa Romawi. Gua inilah sekarang dinamai Santa Cova (Gua Suci).
Memang patung Bunda Maria di sini beda dengan kebanyakan patung Bunda Maria di tempat lainnya. Di Monserrat, patung Bunda Maria berwana hitam dengan sebutan La Moreneta (Black Madonna of Monserrat).
Sekarang ini, La Moreneta berada di Kapel Our Lady of Monserrat di dalam ruang kaca di dalam gereja tua Basilica Monserrat yang dibangun tahun 1592 oleh Kepala Biarawan Bartomeu Garriga.
Bangunan gereja sempat hancur oleh serangan Pasukan Perancis pimpinan Napoleon Bonaparte tahun 1811. Beberapa bagian bangunan ada yang tetap dibiarkan runtuh sejak dikuasai pasukan Moor (Maroko).
Bangunan di kawasan ini mengalami renovasi besar-besaran pada tahun 1991 hingga 1995 dibawah pengawasan arsitek Arcadi Pla Masmiguel.
Paduan Suara
Atraksi yang paling dinantikan peziarah adalah penampilan paduan suara akapela Escolanet de Monserrat, salah satu paduan suara pria tertua di Eropa, yaitu terdiri dari anak lelaki berusia 6-12 tahun yang dilatih para biarawan.
Di Monserrat sendiri selain ada gereja Basilica Monserrat, juga terdapat 4 biara, yaitu Biara Benedictine, Biara Santo Miguel, Biara Santo Jeroni, Biara Santo Joan dan Gereja Santo Cecillia. Semua berada di tebing dan ngarai pegunungan batu ini.
Selain gereja dan biara, di sini juga ada Museum Monserrat. Di museum ini juga terdapat barang-barang kuno peninggalan Mesir dan Mesopotamia serta Jerusalem. Termasuk benda liturgi dari emas abad ke-15 sampai 20.
Sejumlah lukisan klasik karya Luca Giordano, El Gresco, Berruguette dan Morales juga dipasang. Termasuk lukisan pelukis dan pematung ‘rada’ modern seperto Salvador Dali, Monet, dan Picasso.
Nah selain peziarah, pada tahun 1880 ternyata Monserrat jadi incaran pada pendaki gunung. Beberapa puncak gunung ini yang terkenal sering menjadi areal panjat tebing (rock climbing), seperti tebing Caccal Bernat, El Cilindre dan El Dit. Di atasnya yang tingi berkemah, juga disiapkan tempatnya asal tahan dingin!
Ongkos menuju Monserrat
Untuk mencapai Monserrat, pengunjung dapat menggunakan Kereta FGC R5 dari Stasiun Placa Espanya, Barcelona. Pemberhentian di Stasiun Aeri Monserrat dan melanjutkan dengan kereta gantung, yang tiketnya 7 Euro (Rp 100 ribu) sekali jalan atau 10 Euro (Rp 150 ribu) pergi-pulang.
Sementara dari Stasiun Monistrol Monserrat menuju puncaknya menggunakan kereta funicular dengan tiket 5,4 Euro (Rp 82.000) sekali jalan atau 8,6 Euro (Rp 130.000) untuk pergi dan pulang.