Indonesia, iKatolik.com – Umat Katolik di Bumi Cendrawasih, Papua berduka cita atas meninggalnya Pastor asal Belanda, Frans Lieshout, OFM, yang pernah selama 56 tahun melayani umat di tanah itu pada Jumat (1/5/2020).
Pater Frans lahir di Kota Montfoort, Belanda pada 15 Januari 1935. Ia tiba di Papua pada 18 April 1963, sebagai seorang misionaris Fransiskan yang siap berkarya di Papua.
Baca Juga: Umat Kristen dan Muslim Nigeria Berdoa Bersama Lawan Covid-19
Ia telah melayani umat di Papua selama 56 tahun, dan sebagian besar pengabdiannya dihabiskan di Lembah Balim, Wamena. Keberadaannya di Wamena kurang lebih 26 Tahun.
Selama tinggal di Baliem Pater Frans, OFM telah menulis buku Sejarah Gereja Katolik Lembah Baliem, Kamus bahasa Balim dan dua buku yang lainya. Penulisan karya ini, dibantu oleh petugas pastoral yang di Balim.
Baca Juga: Uskup Emeritus Silas Njiru Meninggal di Italia Akibat Covid-19
“Berkarya dalam waktu yang cukup lama, Pater Frans telah mengenal orang Papua dan sebaliknya. Bahkan umat Katolik Papua sangat mencintainya layaknya seorang anak kepada bapanya” tulis akun facebook Koen J. de Jager.
Menurut informasi yang beredar, Pater Frans meninggal pada 1 Mei 2020 tepat pukul 13.15 waktu setempat di salah satu biara OFM di Belanda.
Baca Juga: Suster Anastasia Meninggal Setelah Satu Bulan Berjuang Lawan Covid-19
Pater Frans meninggal diduga akibat sakit yang dideritanya. Dia berpulang dengan tenang dan sebuah senyum tanpa mengeluh soal apapun yang pernah dialaminya selama hidup.
Tempat karya di Papua
Pada 1963, ia memulai masa tugasnya di Waris, Kabupaten Keerom. Tugas ini pada dasarnya sebagai bagaian dari penyesuaian sebelum berkarya.
Pada 1963-1964, menjadi sekretaris II di Keuskupan Jayapura
Pada 1964-1967, Pastor paroki di Paroki Musatfa Balim
Pada 1967-1973, ditugaskan menjadi pastor paroki di Bilogay Kabupaten Intan jaya
Pada 1973-1983, menjadi rektor SPG Teruna Bakti Waena, Sekarang dikenal dengan SMA Katolik Teruna Bakti
Pada 1983-1985, ditugaskan menjadi Pastor koordinator 3 paroki kota di Jayapura (Katedral, APO dan Argapura)
Pada 1985 -1996, menjadi pastor Dekan Dekenat Jayawijaya (sekarang Dekenat Pegunungan Tengah)
Pada 1996 – 2002, ditugaskan sebagai pastor Dekan Dekenat Jayapura dan merangkap sebagai Dosen Liturgi pada STFT Fajar Timur, Abepura
Pada 2002 – 2007, ditugaskan sebagai pastor paroki di paroki Biak
Pada 2007-2019, memasuki masa pensiun
Baca Juga: 5 Suster dan 10 Imam Meninggal di New York Akibat Covid-19
Sebagai bentuk kencintaannya kepada orang Balim, ia memutuskan untuk kembali ke Balim dan tinggal di sana untuk menikmati masa pensiunnya.
Pada 17 Oktober 2019, ia pamit dari Lembah Agung (Baliem) untuk pulang kembali ke Belanda
Pada 28 Oktober 2019, ia meninggalkan Papua untuk selanjutnya kembali ke Negeri Belanda
Selamat jalan ke Yerusalem Surgawi “Nopase” Frans. Bahagia bersama para kudus dalam Kerjaan Surga. Doa kami mengiringi kepergianmu. Amin