Nusantara, iKatolik.com – Sebuah patung Bunda Maria yang tercatat sebagai patung tertinggi di Nusa Tenggara Timur (NTT) sudah selesai dibangun.
Untuk mendukung sektor pariwisata di Kabupaten Belu, pemerintah telah mengalokasikan anggaran Rp 16 M.
Dana ini dianggarkan untuk pembangunan patung Bunda Maria di Teluk Gurita, Desa Dualaus, Kecamatan Kakuluk Mesak.
Baca juga: Tips Memilih Agen Travel untuk Wisata Rohani
Dana senilai Rp 16 M ini untuk membiayai dua item pekerjaan yakni, pembangunan patung dan pembangunan pelataran (landscape).
Patung Bunda Maria Segala Bangsa dengan tinggi 32 meter tersebut juga sudah dibuka untuk para peziarah sejak 24 Desember 2019 lalu.
Proyek pembangunan patung ini dikerjakan PT. Enviture Mulia Persada selama 210 hari.
Terhitung tanggal kontrak 17 Mei 2019 dan dibiayai oleh APBD II Kabupaten Belu tahun 2019 senilai 16 miliar rupiah.
Patung ini dibangun dari bahan pasir silika dan perunggu. Beratnya sekitar 45 ton.
Patung ini memecahkan rekor sebagai patung tertinggi, melampaui tinggi Patung Bunda Maria Bukit Nilo, Maumere yang mencapai 28 meter.
Tak hanya itu, dengan tatakan patung setinggi 9 meter, total keseluruhan tinggi patung tersebut sekitar 41 meter.
Seperti dikutip website resmi Dinas Komunikasi dan Informasi Kabupaten Belu, Bupati Willybrodus Lay mengatakan, mereka masih akan mengalokasikan anggaran sembilan miliar untuk penataan lokasi sekitar patung itu, yang akan dijadikan sebagai destinasi wisata religi.
Baca juga: Wisata Rohani Petra, Kota Kecil yang Pernah Menghilang
Dana tersebut, kata dia, sudah disetujui DPRD Belu. Dengan demikian, total 25 miliar dana yang dialokasikan dari khas daerah untuk proyek pembangunan patung yang berada di Teluk Gurita, Desa Dualaus, Kecamatan Kakuluk Mesak itu.
Bupati Willy menyatakan, setelah semuanya rampung, pengelolaannya akan diserahkan kepada Gereja.
“Setelah selesai ditata akan diserahkan pada salah satu tarekat atau suster-suster yang telah berpengalaman dalam menangani obyek wisata rohani untuk mengelolanya,” kata Lay melansir Katoliknews.com.
Ia belum memastikan tarekat apa yang akan mengelolanya. Keputusan final, kata dia, akan diambil usai ia menemui Uskup Atambua, Mgr. Dominikus Saku Pr.
Baca juga: 5 Tempat Wisata Rohani Katolik di Yogyakarta
“Pemerintah akan meminta masukan dari Bapa Uskup Atambua sebelum menentukan pihak yang akan mengelolanya,” katanya.
“Pemerintah juga akan mendengar masukan dan tanggapan dari masyarakat terkait rencana ini,” tambah Bupati Willy.
Semoga wisata patung Bunda Maria ini semakin menambahkan semangat kita untuk mencintai Bunda Kristus dan pastinya, semoga Anda yang membaca ini bisa berkunjung ke tempat rohani wisata di Belu, NTT tersebut.